Alam, kini sudah tidak
bersahabat lagi. Dapat dilihat dari terjadinya abrasi di pantai Kalimantan
Barat. Abrasi itu sendiri merupakan pengikisan air laut. Pengikisan ini terjadi
karena meningkatnya permukaan air laut dan mencairnya es akibat pemanasan
global atau yang disebut dengan global warming, serta akibat dari kurangnya
kesadaran masyarakat akan untuk melakukan pencegahan abrasi ini. Akibat dari
terjadinya abrasi di daerah pantai ini, sehingga kantin-kantin yang ada
didaerah pantai menjadi berkurang. Ada juga penyebab terjadinya abrasi
karena gelombang yang bersinambungan dari tahun ke tahun serta karena
gerakan-gerakan dari benda-benda langit dan kondisi meteorologi sehingga
terjadilah abrasi didaerah pantai.
Abrasi Pantai (source : radaronline.co.id) |
Pencegahan dapat dilakukan dengan
menanami atau melakukan penghijauan terhadap pohon bakau atau mangrove yang
berfungsi untuk menahan ombak yang ada dan dapat juga dibuat pemecah ombak
disekitar tepi pantai tersebut. Tetapi pohon bakau atau mangrove sulit untuk
tumbuh di daerah berpasir seperti di daerah tersebut, sehingga perlu memasang
pemecah ombak untuk ditanami pohon bakau atau mangrove. Setelah memasang
pemecah ombak, dibalik pemecah ombak itu, kemudian ditanami pohon bakau atau
mangrove. Kejadian seperti ini sangat merugikan bagi kita untuk melakukan
aktifitas di daerah pantai, sehingga kita harus lebih memperhatikan
sesuatu yang terjadi agar tidak terjadi hal yang diinginkan.
Pastinya kita tidak ingin hal
seperti terjadi dipulau kita. Maka dari itu, marilah kita lunakkan hati kita
untuk menjaga kelestarian hutan bakau atau mangrove untuk mencegah terjadinya
abrasi. Selain untuk mencegah terjadinya abrasi, penghijauan pohon bakau atau
mangrove juga dapat membuktikan bahwa kita dapat menjaga kelestarian alam yang
ada di pulau kita, Kalimantan Barat.